Teori Asam Basa Lewis

  • ngadimin
  • Agu 24, 2023

Teori Asam Basa Lewis
Teori Asam Basa Lewis

tugassains.com – Selain
teori asam basa arrhenius
dan
teori asam basa bronsted-lowry
terdapat sebuah teori lainnya yaitu Teori Asam Basa Lewis, yang dikemukakan
oleh ilmuwan kimia dari Amerika Serikat bernama
Gilbert Newton Lewis pada tahun 1923.

Teori Asam Basa Lewis menyatakan bahwa asam adalah penerima (acceptor)
pasangan elektron bebas, sedangkan basa merupakan pemberi (donor) pasangan
elektron bebas.

Asam Lewis

Menurut Lewis, Asam adalah zat yang menerima (acceptor) pasangan
elektron bebas atau disebut dengan elektrofil. Sehingga asam lewis merupakan
zat yang dapat menerima pasangan elektron bebas dan membentuk ikatan kimia
baru.

Contoh dari asam lewis yaitu H+, BF3, AlF3,
AlCl3, SiBr4 dan CO2.

Basa Lewis

Sedangkan Basa menurut Lewis merupakan zat yang memberikan (donor)
pasangan elektron bebas atau disebut dengan nukleofil. Beberapa contoh dari
basa lewis yaitu H2O, NH3, OH,
CN, CH3COO dan CO.

Contoh Reaksi Asam Basa Lewis

Reaksi antara Boron triofluorida BF3 dengan Ion Fluorida
F merupakan contoh dari asam basa lewis yang menghasilkan
senyawa Boron tetrafluorida BF4.

Contoh Reaksi Asam Basa Lewis
Contoh Reaksi Asam Basa Lewis

Pada reaksi tersebut BF3 berperan sebagai asam lewis karena
menerima elektron yang diberikan oleh ion Fluorida, sehinga ion Fluorida
(F) berperan sebagai basa lewis karena memberikan pasangan
elektron.

Kelebihan Teori Asam Basa Lewis

Kelebihan dari teori asam basa yang dikemukakan oleh Lewis adalah sebagai
berikut:

  1. Dapat bekerja pada media pelarut selain air.
  2. Dapat menjelaskan asam basa pada reaksi tanpa keterlibatan proton.
  3. Dapat menjelaskan sifat asam basa pada zat yang memiliki elektron
    bebas 

Kekurangan Teori Asam Basa Lewis

Selain kelebihan yang dimiliki, terdapat beberapa kekurangan dari teori asam
basa Lewis sebagai berikut:

  1. Teori milik lewis tidak dapat menjelaskan kekuatan relatif asam dan basa.
  2. Semua reaksi asam basa pada teori lewis tidak melibatkan pembentukan ikatan
    koordinat.
  3. Ion Hidrogen (H+) berperan sebagai katalis dalam beberapa
    reaksi, namun tidak dapat dijelaskan oleh teori ini.

Semoga bermanfaat.

Post Terkait :